9 Tips Bagi Pemalas untuk Merapikan Rumah

9 Tips Bagi Pemalas untuk Merapikan Rumah

Merapikan rumah merupakan kewajiban bagi seluruh penghuni rumah. Memiliki rumah yang bersih dan rapi membuat penghuni rumah menjadi merasa nyaman.

Nama penulis asal Jepang Marie Kondo dalam beberapa waktu terakhir menjadi bahan perbincangan di seluruh dunia. Dia mendunia karena metodenya soal merapikan rumah yang disebut KonMari.

Metode tersebut ditulis oleh Kondo dalam bukunya “The Life Changing Magic of Tidying Up”. Buku Kondo sempat bertengger selama 69 minggu di daftar buku terlaris New York Times pada debutnya.

Lalu, karya ini pun diterjemahkan ke dalam 40 bahasa, dan terjual lebih dari delapan juta kopi di seluruh dunia. Kisah Kondo dengan metodenya kemudian diudarakan lewat serial Netflix sejak 1 Januari, lalu. Tak ayal, metode ini pun semakin mendunia.

Lewat bukunya, Kondo menyampaikan pesan bahwa jika kamu merapikan rumah dengan baik, maka kamu tidak perlu melakukannya berulang-ulang.

“Kita tidak bisa fokus merapikan rumah sepanjang waktu. Kita punya kehidupan yang sibuk, mengurus anak, pekerjaan,” kata Kondo.

Menurut dia, membersihkan seluruh rumah bisa memakan waktu hingga satu bulan. Bahkan, ia pernah menghabiskan waktu terlama hingga dua tahun.

Namun, jangan paksakan hal ini. Sebab, seseorang yang tidak suka dengan ruangan rapi tidak akan melakukannya dengan benar.

“Merapikan adalah kesempatan untuk mempertimbangkan kembali seperti apa kamu senang menjalani hidupmu.” “Kamu mengevaluasi banyak hal, termasuk hidupmu,” cetus dia.

“Jadi, ketika kamu merasa saat ini bukanlah waktu yang tepat (untuk merapikan), maka secara emosional kamu juga tidak ingin melakukannya. Hal itu tidak dapat dipaksa,” sambung Kondo.

Jika kamu ingin menerapkan metode Kondo, namun masih belum menemukan cara yang tepat, tips berikut mungkin bisa membantu:

1. Rapikan sesuai kategori

Kondo sangat teliti terhadap urutan barang-barang yang akan dirapikannya.

Alih-alih membereskan satu kamar ke kamar lainnya, ia menganjurkan untuk memulai dengan pakaian, kemudian buku, kertas.

Lalu beralih ke komono (dapur, kamar mandi, garasi, dan barang-barang lain), hingga barang-barang yang bersifat sentimental.

2. Berterimakasih kepada rumahmu

Jika kamu memikirkannya, rumah adalah tempat kita menjalani hidup sehat dan produktif serta melindungi kita.

Maka, berterimakasih kepada rumah adalah hal alami untuk diekspresikan.

3. Kebahagiaan dari setiap barang

Hal prinsip yang membantu Kondo mampu menerapkan metode KonMari dengan efektif adalah bagaimana ia menilai setiap barang.

Kondo menyarankan agar kita mengambil setiap barang dan bertanya kepada diri sendiri.

“Apakah barang ini memberikan kita kebahagiaan?”

Jika iya, maka pertahankanlah. Jika tidak, singkirkanlah barang itu.

4. Beri ucapan berpisah

Kondo merekomendasikan agar kita selalu mengucapkan terima kasih kepada barang-barang kita sebelum menyingkirkannya ke tempat sampah atau mendonasikannya.

Hal ini akan mengurangi rasa bersalah kita setelah menyingkirkan barang-barang tersebut.

5. Jadilah sedikit sentimental

Minat Kondo dalam hal penyimpanan sangat bermain dalam hal ini.

“Sangat sulit bagi kita untuk menyingkirkan foto-foto yang penuh memori,” kata dia.

Oleh karena itu, Kondo menyarankan untuk menyimpan foto-foto di dalam kotak atau album dan menyimpannya di tempat yang bisa dilihat secara rutin.

6. Lepaskan hal-hal besar

Tidak ada keputusan untuk menyingkirkan barang yang dilakukan tanpa pertimbangan, namun demikian tetap kerap ada ada air mata di akhir episode Tyding Up.

Ya, terkadang dedikasi dari setiap anggota keluarga yang menggerakan usaha keras mereka tersebut.

7. Menjaga tetap bersih

Mengurangi barang-barang membuat ruangan kita lebih bersih dari debu, dan kita cenderung akan membersihkan ruangan lebih sering.

8. Kenali dirimu

“Apa yang ingin kamu lindungi, nilai apa yang jelas kamu dapatkan lewat proses ini,” kata Kondo.

Efek dari merapikan ini adalah kita belajar banyak tentang diri kita, sebesar yang kita merapikan apa yang ada di balik lemari kita.

9. Mulai dari hal kecil

Kondo menyarankan untuk memulai metode ini dari hal kecil. Misalnya, merapikan tempat kaus kaki.

“Jika kamu bisa menemukan secercah kebahagiaan dengan menerapkan metodeku, maka hal itu ada pertanda yang baik,” kata Kondo.