Cara Kerja Verifikasi Biometrik

Cara Kerja Verifikasi Biometrik

Saat sedang menggunakan aplikasi di ponsel untuk bertransaksi atau yang berhubungan dengan perbankan, kita kerap diminta untuk melakukan verifikasi untuk memastikan identitas pelanggan. Banyak data bisa digunakan untuk melakukan verifikasi ini, mulai dari nomor HP, email, hingga pemindaian wajah atau data diri. Yang terakhir disebutkan biasa dikenal dengan verifikasi biometrik. Verifikasi identitas dengan menggunakan metode biometrik sendiri mendasarkan penilaian pada identitas biologis, karakter fisik, atau perilaku unik yang dimiliki seseorang. Selain pada aplikasi, verifikasi biometrik dengan menggunakan pemindaian wajah atau sidik jari juga banyak diterapkan pada smartphone.

Teknologi verifikasi biometrik terkini mampu melakukan proses verifikasi secara digital dan otomatis sehingga prosesnya menjadi sangat singkat dan semakin cerdas. Teknik enkripsi dalam biometrik mempersulit pihak luar dalam mereplikasi data biometrik sehingga mencegah terjadinya pemalsuan data atau pencurian data. Lalu, bagaimana cara kerja verifikasi biometrik?

Memasukkan data biometrik

Data biometrik yang akan digunakan, contohnya data biometrik wajah, akan dipindai oleh sistem untuk dijadikan serangkaian data numerik yang dapat diidentifikasi oleh sistem. Data ini kemudian diolah menjadi faceprint oleh sistem tersebut guna dicocokkan pada proses selanjutnya. Sedangkan untuk verifikasi dengan sidik jari dapat dilakukan dengan menempelkannya pada sensor sidik jari.

Konversi ke data digital

Setelah sampel biometrik diambil, teknologi verifikasi biometrik mengkonversi sampel tersebut ke dalam data digital yang dapat diproses oleh sistem. Proses konversi ini dapat memerlukan algoritma khusus untuk mengidentifikasi fitur dan karakteristik penting dari sampel biometrik. Data tersebut kemudian akan disimpan dalam basis data dan digunakan sebagai referensi untuk membandingkan sampel biometrik selanjutnya yang diterima oleh sistem.

Konfirmasi hasil pencocokan data

Saat melakukan verifikasi, sistem dapat mengenali ada atau tidaknya data yang cocok. Informasi ini kemudian menjadi hasil dari proses. Jika ditemukan data yang cocok, maka proses penggunaan layanan dapat dilanjutkan. Sebaliknya, jika tidak ditemukan data yang cocok, maka proses tidak dapat dilanjutkan karena sistem tidak dapat ‘mengenali’ pengguna yang meminta akses atas akun terkait.